Lokasi : Sekolah
Teeetttt…..teeeettttt, bel tanda selesainya waktu belajar di sekolah berbunyi dengan nyaring, Desy dengan tergesa-gesa membereskan bukunya, “ Nyanyi lagi ya, dimana ? “ tanya Santi, teman sebangku sekaligus sahabatnya. Desy mengangguk “ Di MBS, duluan ya….” Jawabnya sambil berlalu, tinggal Santi yang bengong, seperti biasanya dia ditinggal lagi, sudah dua bulan ini dia diperlakukan seperti itu oleh Desy, “ dasar,..” katanya sambil geleng geleng “ sudah beken, mulai deh lupa temen, ya.. apa boleh buat, pulang sendiri lagi, sebel… “,
“ Memang, coba kalo kita kita diajak, kan nyanyi berempat bisa bikin grup F4 Indonesia hehe “ timpal Arie asal, Wanda yang disebelahnya mengangguk ngangguk setuju “ tampang kita boleh juga kan, sangat serasi kalo dipasangkan dengan Dao Ming Shi, atau Huo Ce Lei “
“ Lha si Arie kan cowok, kenapa jadi F4 ? lebih cocok The Corrs dong “ balas Santi
Lokasi : studio televisi
“ Duh, ke mana aja, cepet ganti baju dan make up “ sambut sang manajer kesal begitu melihat Desy datang agak terlambat dari jadwal
“ Ya… ya, maap deh, kan jalanan macet, lagian kan Desy juga harus sekolah “ jawab Desy
“ Nyanyi yang bagus ya, kamu bintangnya di acara ini “, sang manajer melembutkan suaranya, bagaimanapun Desy sekarang artis kesayangannya, semenjak album Desy yang terakhir laris manis, Nama Desy mendatangkan banyak uang bagi kantongnya.
Desy mulai bernyanyi, setelah selesai, ada beberapa anak yang merupakan fansnya meminta tandatangan, setelah itu Desy bersiap siap pulang,
“ Hari Minggu depan, kamu show di Bogor, siap siap ya…. “ , sang manajer membuka buka buku agendanya, wanti wanti sebelum Desy pulang
“ Tapi saya kan harus ke gereja, di gereja juga ada acara KMA “ sahut Desy, bingung , dia tak tahu harus pilih yang mana.
“ Ah, memang nyanyi di gereja bisa dapet duit ? pokonya kamu saya jemput hari sabtu siang, bilang aja ke pelatih kamu di gereja, minggu ini harus ke Bogor, atau perlu saya yang ngomong ?” jawab sang manajer ketus
“ Nggak usah, biar saya saja, saya permisi pulang dulu “
Desy pulang ke rumahnya dengan berjalan kaki, sepanjang jalan dia terus memikirkan kata kata manajernya tadi “ Memang nyanyi di gereja bisa dapet duit ?”……. Dia menarik nafas panjang, pilihan yang sulit, sekarang ini dia butuh uang, karena krisis ekonomi, usaha orang tuanya sedang seret, dengan berat hati ia memutuskan membatalkan acara KMA
Lokasi : rumah Desy
Hari sudah menjelang magrib, Di rumah tidak ada siapa siapa, papanya sedang keluar kota, sebagai salesman, papanya harus sering pergi ke luar kota mengorder barang, sedangkan mamanya bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan tekstil, lagian Desy anak tunggal, so pasti dia kesepian banget di rumahnya….. Desy langsung menuju tempat makanan, “ Ya nggak ada apa apa…. “ , KRIIIIINGGG…. KRIIINGGGG…..
“ Ya Halo.. “
“ Eh, gimana tadi nyanyi ???? “ tembak yang diseberang
“ Santi ? “
“ Bukan, San Chai “
“ Cap Cay ? “
“ Diem, gimana ?? sukses tadi ?
“ Lumayan, eh minggu ini gua nggak bisa KMA nih, harus show di Bogor “
“ Ah elu jadi bolos KMA aja, gimana sih ??? mulai ninggalin Tuhan, ya….. kata nenek itu dosa, Des, nyanyi untuk umum sih boleh boleh aja, tapi ke gereja juga jangan mabur dong, “
“ Udah janji, show kan nggak bisa dibatalin, bisa didenda gua…. “
Mereka segera mengakhiri percakapan, begitu mama Desy pulang. Desy menutup telpon, dia menghampiri mamanya. “ Lapar ya ??? “ tanya mamanya, “ Nih mama bawakan nasi gudeg, papa pulang besok, “
3 BULAN KEMUDIAN
Lokasi : studio televisi ( acara wawancara )
Wartawan : “ Sekarang Desy kan penyanyi yang sukses, penggemarnya sudah banyak, kabarnya mau main film juga ya ? “
Desy : “ Iya, saya main bareng Joshua, saya senang sekali bisa bermain bersama dengannya, kesempatan ini tidak akan saya sia siakan “
Wartawan : “ Desy punya cita cita apa lagi setelah jadi orang terkenal, gosipnya Desy salah satu artis cilik yang sekarang honornya termahal, apa betul ? “
Desy : “ Wah, kalo honor terbesar sih, nggak berani bilang, Desy masih punya cita cita untuk lebih terkenal, seperti Sherina, dan sekarang Desy hanya pilih acara acara bagus, untuk menjaga kualitas “
Lokasi : rumah Desy
Hari sudah mulai sore, Desy sedang menonton televisi, ketika mamanya memanggil “ Desy !!!! kamu lagi tidur ??? “, Desy tidak menyahut, mamanya berteriak lagi “ Ada temen temen datang tuh, Arie, Wanda, dan eh siapa ya satu lagi ???? “, kemudian ada suara menyahut “ Ya ampun tante, tega banget lupa sama Santi ? “, mamanya Desy cuma tertawa, “ duduk dulu deh, tante panggilin lagi, mungkin nggak kedengeran “
Mama Desy membuka pintu kamar Desy yang kebetulan tidak terkunci, dia menghampiri Desy yang sedang duduk di ranjang “ Mau ketemu nggak ? ada Arie, Wanda, dan Santi, mereka nunggu kamu di depan “
“ Ah males ma, Desy kan lagi istirahat, capek nih baru pulang dari luar kota, “
“ Desy ! “
“ Mama !!! Desy capek, bilang aja kalo ada perlu besok aja, Desy ke sekolah kok, paling paling ngajak ke gereja lagi, bosen ngedengernya juga, “
“ Desy, kamu nggak boleh seperti itu, mereka kan teman baikmu, mereka pengen ketemu kamu, dan jangan lupa, Des, suara kamu, talenta kamu, itu Tuhan yang kasih, kamu kok sombong banget sekarang “ omel mamanya
“ Tuhan kasih talenta ini juga kan untuk dipergunakan, kebetulan sekarang suara Santi disenangi orang orang, Tuhan juga suka kok, nanti kalo sempet Desy ke gereja, sekarang kan lagi sibuk sibuknya, “
Mamanya marah, dan membanting pintu, sampai ketiga anak yang sedang duduk di ruang tamu terloncat karena kaget , Santi jadi tidak enak hati “ Maaf Tante, Desy nya lagi istirahat ya ? kita juga salah tadi nggak telpon dulu, ini aja , titip VCD rohani, dua minggu lagi ada acara Pesta Rohani Anak, Desy dibujuk ikut ya tante… “
Mama Desy mengangguk, tanpa bisa berbuat apa apa….
“ mari tante kita pulang dulu, terima kasih, dan maaf mengganggu “
Lokasi : sekolah
Saat itu sedang ada tes akhir caturwulan, pelajaran IPA, dan karena semalam Desy sibuk rekaman, dia tidak belajar sama sekali, sudah 20 menit lewat, baru tiga soal yang dijawab, keringat dingin mulai membasahi tubuhnya, dia mulai tengok kanan dan kiri, Dia mulai minta jawaban pada Wanda dengan kode tangan, tapi Wanda pura pura tidak tahu, sadar usahanya tidak berhasil, ia beralih pada Arie, pikirnya anak ini lebih baik hati, dengan kode tangan dia minta bantuan Arie, dan Arie pura pura tidak melihat, Santi apalagi, stay cool, mulai dia mengeluarkan jurus pandangan jarak jauh dan nekad, Tidak ada jalan lain, kalau mau lulus harus mencontek. Sewaktu pulang Santi menegur Desy, “ elu nggak belajar ya, tapi nyontek itu dosa, Des “
“ Ya gua kan sibuk rekaman, mana sempet belajar, nyontek kali kali kan nggak apa apa, lagian kalian nggak mau kasih tau gua “
“ Tapi, Des, itu bisa jadi kebiasaan buruk,” balas Wanda
“ Ah diamlah, cerewet, yang nyontek kan gua, kalian nggak ikut berdosa kan, udah ah gua mau pulang.. :” seraya pandangannya menyapu ke arah gerbang
:” eh sama siapa ?? kenapa nggak bareng kita ??? “ tanya Arie penasaran
“ udah dijemput “ katanya sambil berlalu
Arie, Wanda dan Santi memandangi kepergian Desy, tiba tiba mereka saling memandang satu sama lain “ eh itu itu…. Yang pake mobil BMW tadi kan si Anggi dan si Mona, dua penyanyi beken yang sok itu, wah gawat nih, Desy main bersama mereka”
Lokasi : dalam mobil BMW
Mona : “ Gimana tadi ulangan, bisa ? “
Desy : “ yah gitulah, ngapain sih capek capek sekolah, ulangan, belum tentu menghasilkan uang “
Anggi : “ Betul, eh, besok kan elu udah selesai ulangan kan ??? kita mau ke Puncak nih, “
Desy : “ Eh , gua belum kasih tau mama, mana boleh ke Puncak nggak ngomong ngomong”
Mona : “ telpon aja, nih hape gua, bilangin aja, elu pergi bareng temen, kita mau nginep sehari disana, papa gua punya villa, “
Walaupun dimarahi mamanya, Desy tetap pergi bersama Anggi dan Mona, dia tidak peduli mamanya yang begitu mengkhawatirkan dirinya
Lokasi : Jalan raya Puncak
Rupanya Tuhan bernita memberi pelajaran pada Desy atas kesombongannya, malam harinya ketika mereka bertiga kembali dari Puncak, sopirnya yang mengantuk membawa BMW dalam keadaan ngebut, dan terjadilah kecelakaan di jalan tol, mobil yang ditumpangi mereka menabrak kendaraan dari arah berlawanan. Keempatnya dalam keadaan gawat dan segera dilarikan ke rumah sakit ke unit gawat darurat, mama Desy segera ditelpon
Lokasi : rumah sakit
Kondisi Desy memprihatinkan, pita suaranya rusak, masih beruntung tidak ada anggota tubuhnya yang harus diamputasi karena kebetulan Desy duduk di tengah, hanya saja luka berat di sekujur tubuhnya, satu hal lagi yang parah adalah, wajahnya pun terkena pecahan kaca, sedangkan sebagai seorang artis, wajah dan suara adalah hal hal yang paling berharga, Mama Desy dan papanya terus menunggui Desy dirumah sakit, mereka berdoa siang dan malam demi kesembuhan Desy, mereka percaya kalau percobaan ini tidak lain hanyalah untuk menyadarkan Desy, dan Tuhan masih memberikan kesempatan pada Desy untuk memperbaiki kelakuannya dengan tidak mengambil nyawanya.
Lokasi ; Rumah Desy
Dua minggu Desy sudah kembali dari rumah sakit, tapi dia belum bisa kemana mana, karena kakinya masih luka, tubuhnya masih lemah, dia masih harus menggunakan kursi roda, dia tidak mau bertemu siapapun, dan sibuk menyalahkan Tuhan. Kalau sedang marah dia bisa membanting barang barang disekitarnya, dengan suaranya yang sekarang parau, dan tidak indah lagi, dia kembali mengusir teman temannya yang datang menjenguk “ Keluar kalian !!! gua nggak butuh kalian !!! “ katanya sambil melempar vas bunga… PRANNNGGGG , Jelas Arie meloncat kaget “ Eh nenek, eh nenek, kenapa dia pake lempar vas bunga segala ? “ , Santi segera berinisiatif menghindar “ kita pulang aja dulu, dia masih senewen, kita doain dulu aja, ntar balik lagi “
Mamanya pun kewalahan menghadapi sikap Desy yang makin menjadi jadi, Desy tidak pernah mah diajak berdoa, “ buat apa doa ? Tuhan sendiri yang ngasih celaka, sekarang Desy harus mohon mohon ?? kenapa ??? sekarang Desy gak bisa nyanyi, Desy malu keluar rumah juga, muka Desy jelek, apa lagi gunanya Desy ?? “ , Ya memang semua kontrak Desy akhirnya dibatalkan, beritanya sudah menyebar ke seluruh Indonesia, pemberitaan melalui media elektronik dan media cetak begitu gencar, namanya sudah jatuh, karena wajah dan suara yang menjadi asetnya sudah hilang, tidak ada lagi yang mau memakai Desy, satu persatu teman teman artis sudah mundur, manajernya pun tidak pernah menjenguk, Desy merasa begitu kesepian, dia sebenarnya sedih, tapi terlalu gengsi untuk mengakui kesedihannya.
Sampai suatu kali dia mendengar sebuah lagu “ Sobat yang kuperlu “ yang dinyanyikan oleh Sidney Mohede, “…… kau sumber kekuatan….. Yesus yang kuperlu…. Lebih dari semua Kau bagiku….. Sobat yang kuperlu…. “, dia mulai teringat teman temannya, dengan gemetar diangkatnya telepon, dia berusaha membuang semua kesombongan hatinya selama ini, “ San, ini gua, bisa datang ke rumah ??? “.
30 menit kemudian Santi sudah hadir di rumah Desy, sendirian,
“ apa yang harus gua lakukan, San, gua malu….. gua udah menghina Tuhan selama ini, gua udah menghina kalian semua selama ini, gua udah kurang ajar sama orang tua gua sendiri…. “
“ Asal elu bertobat, Tuhan akan memaafkan elu, kita semua udah memaafkan elu dari jauh jauh hari “
“ Tapi Tuhan marah “
“ Tuhan cuma ingin kamu sadar, Tuhan masih sayang kamu, “
“ Gua berdosa banget, gua nggak layak lagi buat Tuhan… “
“ Kalau gua bisa menerima elu kembali, apalagi Tuhan, dia adalah sobat yang terbaik, dia nggak pernah meninggalkan elu, dan Dia selalu ada buat elu, kapanpun elu perlu, jangan kecewakan Dia lagi, “
“ Bantu gua berdoa ya “
Lalu Desy berdoa ditemani oleh Santi “ Tuhan, Desy bersalah, Desy sudah berdosa besar, Tuhan, Desy sudah mengecewakan Tuhan, Desy minta maaf, terima kasih kalau masih memberikan Desy kesempatan untuk hidup, untuk memperbaiki kesalahan Desy, Mulai sekarang Desy mau hidup dalam Tuhan, Desy mau melayani Tuhan lagi, suara Desy Tuhan yang kasih, terima kasih Tuhan, Amin “
Filed under: Cerita Umum | Tagged: drama untuk gereja | Leave a comment »